Minggu, 28 April 2013

MENAMPILKAN DRAMA SEDERHANA

Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih memerankan drama  dengan memerhatikan penggunaan gerak-gerik (gestur), mimik, dan pelafalan sesuai dengan watak tokoh dalam pementasan  drama. Anda akan berlatih menanggapi peran yang ditampilkan alam pementasan drama. Sebelum memerankan tokoh dalam sebuah drama, Anda harus menghayati terlebih dahulu peran tersebut. Dengan demikian, Anda akan bermain dengan sangat baik. Setelah Anda memahami dan menghayati peran dalam drama, Anda perlu melatih gerak-gerik (gestur), mimik (ekspresi wajah), dan intonasi dalam pelafalan dialog. Hal ini bertujuan agar penonton dapat menangkap pesan atau maksud yang hendak disampaikan oleh pemain.
Sebelumnya, telah dikemukakan bahwa untuk melatih penghayatan diperlukan latihan olah sukma. Untuk melatih gerak-gerik dan mimik, Anda perlu melakukan latihan olah tubuh, sedangkan untuk melatih intonasi Anda memerlukan latihan olah vokal. Latihan-latihan tersebut sangat penting dilakukan agar saat pementasan berlangsung, tubuh aktor akan siap secara keseluruhan. Dengan demikian, penonton tidak akan merasa jenuh.

1. Gerak-Gerik (Gestur)

Seorang pemain drama perlu mengontrol tubuhnya sendiri agar sesuai dengan peran yang akan diperankannya. Misalnya, saat Anda berperan sebagai seorang guru yang berwibawa tentunya berbeda gestur saat Anda berperan sebagai seorang kakek renta. Contoh lainnya adalah saat Anda berperan sebagai seorang siswa yang baik dan pintar, tentunya berbeda dengan gestur siswa badung yang pemalas. 

Untuk dapat menguasai gestur tokoh-tokoh tertentu dengan baik, Anda perlu melakukan latihan olah tubuh. Di samping itu, Anda pun perlu melakukan observasi atau pengamatan terhadap igur tokoh yang akan Anda perankan. Misalnya, saat Anda ditugasi berperan sebagai seorang guru, Anda dapat melakukan pengamatan terhadap guru Anda.


2. Mimik atau Ekspresi

Latihan mengolah mimik pun merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Penonton dapat mengetahui suasana hati tokoh yang diperankan melalui mimik yang diperlihatkan oleh pemain. Contohnya, saat pemain berperan sebagai seseorang yang sedang bersedih, tidak mungkin dia menunjukkan mimik atau ekspresi bahagia. Agar mimik dapat  terlatih dengan baik, nda dapat melakukan kegiatan senam wajah setiap hari. Caranya, yaitu menggerak-gerakkan seluruh otot wajah Anda hingga terasa pegal. Hal ini dapat membantu Anda melenturkan otot-otot wajah Anda sehingga mudah dibentuk untuk menampilkan ekspresi-ekspresi tertentu

3. Intonasi

Intonasi dalam pelafalan dialog drama sangat diperlukan. Intonasi yang baik akan membuat penonton tidak jenuh dan permainan lebih hidup. Pengolahan intonasi dapat dilakukan dengan cara:

a. menaik-turunkan volume suara;

b. merendah-tinggikan frekuensi nada bicara;

c. mengatur tempo pengucapan;

d. mengatur dan menolah warna serta tekstur suara;

Setelah memahami materi-materi tersebut, tentunya Anda telah siap untuk menampilkan sebuah drama bersama teman-teman.

KATA MAJEMUK

Kata Majemuk atau Kompositum adalah gabungan dari da kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan arti.
Pada umumnya struktur kata majemuk sama seperti kata biasa yaitu tidak dapat dipecahkan lagi atas bagian-bagian yang lebih kecil. Contoh: saputangan, matahari, orangtua, kakitangan, dan lain-lain. Namun pada kenyataannya, ada bentuk kata yang lazimnya dianggap sebagai kata majemuk, masih menunjukkan struktur yang renggang, dalam artian masih dapat dipisahkan oleh unsure-unsur lain.
Contoh: rumah makan = at dipulangkan kepada frase rumah tempat makan.

1. Terjadinya Kata Majemuk
Jika kata-kata itu masih dapat dikembalikan ke dalam bentuk-bentuk yang lain, mengapa sampai digolongkan sebagai kata majemuk?
Untuk mendapat suatu gambaran yang jelas, kita harus meninjau sejarah terbentuknya kata-kata maemuk tersebut. Menurut sejarah kata-kata majemuk itu pada mulanya merupakan urutan kata yang bersifat sintaksis. Dalam urutannya yang bersifat sintaksis tadi, tiap-tiap bentuk mengandung arti yang sepenuhnya sebagai sebuah kata. Tetapi lambat laun karena sering dipakai, hubungan sintaksis itu menjadi beku; dan sejalan dengan gerak pembekuan tersebut, bidang arti yang didukung tiap-tiap bentuk juga lenyap dan terciptalah bidang arti baru yang didukung bersama. Dan dalam proses ini tidak semua urutan itu telah sampai kepada taraf terakhir. Ada urutan kata yang masih dalam gerak ke arah pembekuan, ada yang sudah sampai kepada pembekuan itu yang masih dalam gerak itu dapat disebabkan karena gabungan itu memang sifatnya sangat longgar atau karena istilah tersebut baru saja tercipta.
Kata-kata yang masih dalam gerak inilah yang masih dapat dipecahkan strukturnya dengan meyisipkan kata-kata lain di antaranya, atau dapat dikembalikan kepada bentuk lain dengan cara transformasi. Tetapi karena frekuensi pemakaian tinggi, serta keterangan yang menerangkan bentuk itu harus selalu mengenai kesatuannya, maka kata-kata tersebut dimasukkan juga ke dalam kata majemuk.
Contoh: Rumah makan, walaupun strukturnya agak longgar, namun sering dipakai sebagai satu kesatuan arti; di samping itu keterangannya harus menerangkan keseluruhannya. Rumah makan yang baru; ‘yang baru' bukan menerangkan makan saja atau rumah saja, tetapi seluruh kesatuan itu.

2. Sifat Kata Majemuk
Berdasarkan sifat kata majemuk dengan melihat adanya inti dari pada kesatuan itu, maka kata majemuk dapat dibagi atas:
a. Kata majemuk yang bersifat eksosentris.
b. Kata majemuk yang bersifat endosentris.
Kata majemuk yang bersifat eksosentris adalah kata majemuk yang tidak mengandung satu unsure inti dari gabungan itu. Dengan kata lain kedua-duanya merupakan inti. Contoh: tuamuda, hancurlebur, kakitangan, dan lain-lain.
Sebaliknya, jika ada satu unsur yang menjadi inti dari gabungan itu maka sifatnya endosentris. Contoh: saputangan, orangtua, matahari, dan lain-lain, dimana sapu, orang, dan mata merupakan unsur intinya.

10 KUALITAS PRIBADI YANG DISUKAI


1. Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

5. Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain. 

RANGKUMAN


PENGERTIAN RANGKUMAN (RINGKASAN)

     Rangkuman dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya (Djuharni, 2001).

    Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja. Rangkuman sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan. Pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan.

Tujuan Membuat Rangkuman
Rangkuman dibuat untuk memendekkan sebuah tulisan atau pembicaraan yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan dan rangkuman harus memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan rangkuman adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah tulisan atau pembicaraan, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk membimbing seseorang agar dapat membaca /mendengarkan  dengan cepat dan tepat . Jadi salah satu tujuan dari membuat rangkuman yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca atau mendengarkan dalam waktu singkat dan menghemat waktu.
Seorang penulis rangkuman tidak akan membuat ringkasan dan rangkuman yang baik bila ia kurang teliti dalam membaca atau mendengarkan  dan tidak dapat membeda-bedakan gagasan utama dan gagasan tambahan. Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya untuk mengasah kemampuan dalam gayabahasa, dan menghindari pemakaian uraian panjang lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut.

Cara Membuat Ringkasan dan rangkuman (ikhtisar)
Bagi mereka yang sudah terbiasa dalam membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar), biasanya tahu cara membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yang baik. Tetapi disamping itu perlu untuk memberikan beberapa patokan sebagai pegangan, khususnya bagi mereka yang belum pernah melakukan itu atau baru untuk memulainya. Setelah terbiasa,mungkin beberapa patokan itu juga tidak akan diperlukan lagi.
Hal yang harus diperhatikan di dalam membuat rangkuman (ikhtisar) adalah penggunaan bahasa yang digunakan dalam rangkuman (ikhtisar). Bahasa rangkuman (ikhtisar) harus berbeda dengan bahasa asli penulis buku yang dirangkum. Akan tetapi, bahasa rangkuman (ikhtisar) yang dibuat bertolak dari ide pokok pengarang yang tertuang dalam setiap pembicaraan ;paragraf atau bacaan. Dengan demikian, jika akan merangkum uraian pengarang dari suatu paragraf, penulis terlebih dahulu perlu menemukan ide pokok yang terdapat di dalam paragraf tersebut, kemudian diungkap ulang dengan menggunakan bahasa yang berbeda dan singkat. Agar hasil rangkuman (ikhtisar) itu tidak menyimpang dari uraian aslinya, ide-ide pokok setiap paragraf jangan diabaikan.
Seorang yang membuat rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan menulis dengan menggunakan kata yang dibuatnya sendiri. Jadi, ia tidak boleh memulai ringkasannya dengan kalimat seperti: “Dalam alinea/Dalam karangan ini pengarang berkata/pembicara mengatakan bahwa . . .” dsb. Ia harus langsung saja memulainya dengan meringkas kalimat-kalimat, alinea-alinea, bagian-bagian pembicaraan dan seterusnya.
Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat rangkuman diskusi
1.    Mendengarkan pembicara dengan saksama
2.    Mencatat pokok-pokok pembicaraan
3.    Mengadakan Reproduksi
Menulis Rangkuman Diskusi Panel atau Seminar

Untuk dapat membuat rangkuman diskusi lakukanlah kegiatan diskusi dengan petunjuk berikut ini
            Diskusi,seminar,dan diskusi panel merupakan kegiatan komunikasi langsung dalam suatu kelompok.Ketiganya dilakukan di suatu tempat yang melibatkan sekelompok orang.Namun, ketiganya mempunyai konsep yang berbeda.Diskusi biasanya dilakukan oleh suatu kelompok yang tidak terlalu besar.Tujuan diskusi pada umumnya untuk memecahkan masalah.
            Masalah di sini dibahas secara tuntas oleh penyaji dan peserta.Dalam diskusi ada komunikasi antarpeserta dalam rangka memecahkan persoalan. Diskusi dipimpin oleh seorang moderator yang bertugas mengatur arus komunikasi. Berbeda dengan diskusi, seminar biasanya dilakukan dalam kelompok yang lebih besar.Seminar dipimpin oleh seorang moderator.Selain itu, pembicara dalam seminar menyajikan masalah yang telah ditulis dalam bentuk makalah. Pembicara dalam seminar pada umumnya orang yang telah mempunyai pengetahuan yang memadai dalam bidangnya. Dalam seminar, peserta seminar(pendengar) dapat mengajukan pertanyaan pada pembicara tentang suatu hal yang berkenaan dengan masalah yang disampaikan.
            Diskusi panel dilakukan mirip dengan seminar.Dalam diskusi panel,sebuah persoalan ditinjau dari bermacam-macam sudut pandang. Pembicaranya biasanya lebih dari satu orang. Setiap orang mempunyai keahlian yang berbeda-beda.
Macam Diskusi
Bentuk diskusi dibagi menjadi
Diskusi bentuk terbatas,misalnya konferensi,komisi,wawancara,brainstorming
Diskusi bentuk terbuka/umum,misalnya debat,forum,seminar,panel diskusi,simposium,ceramah,diskusi kelompok,mimbar.


A.DISKUSI PANEL
            Diskusi panel adalah bertukar pikiran yang dilakukan oleh sejumlah kecil peserta, biasanya terdiri dari tiga sampai lima orang,dengan gaya seperti percakapan yang informal,tetapi terorganisasi di hadapan kelompok hadirin berjumlah lebih besar.Dalam kebanyakan program panel,hadirin ikut mengambil bagian dalam diskusi pada bagian forum program,setelah panel diskusi selama setengah sampai tigaperempat jam.Diskusi panel membahas satu masalah sentral.Para panelis mengemukakan pandangannya dari berbagai segi

Tugas-tugas Para Pelaku dalam Diskusi Panel
Tugas-tugas Peserta:
mengikuti jalannya diskusi dari awal sampai dengan akhir dan terbagi menjadi tim affirmatif dan oposisi yang termasuk panelis, mengajukan usul, pendapat, maupun komentar meminta panelis untuk memberikan pembuktian, contoh, maupun perbandingan.

Tugas-tugas Notula/penulis:
menulis jumlah peserta dan segala kegiatan dalam diskusi, diperbolehkan untuk menyanggah, diperbolehkan untuk menyetujui ataupun tidak menyetujui, membuat makalah tentang permasalahan yang didiskusikan.

Tugas-tugas Penyaji/panelis:
menyajikan materi diskusi, berperan sebagai pembicara dalam diskusi, mengutarakan makalah yang disampaikan, menjawab pertanyaan dari peserta dan penyanggah.

Tugas-tugas Moderator:
membuka diskusi, membacakan riwayat kehidupan panelis, mempersilakan panelis untuk berbicara, mengatur dan memimpin jalannya diskusi, membacakan kesimpulan diskusi.

Tugas-tugas Penyanggah:
menyanggah usulan dari tim affirmatif, menyanggah pembicaraan panelis, meneliti kata-kata dalam makalah,
melakukan pembuktian dan menentukan nilai banding, menyanggah hal-hal yang dianggap penting..

Perencanaan diskusi panel ini sama dengan diskusi pada umumnya,yakni:
1.     Ketua memanggil orang-orang tertentu untuk pembentukan panitia.
      Pertemuan ini membahas:
a.       Pokok-pokok yang akan dibicarakan dalam diskusi panel
b.       Pembagian tugas berpijak dari masing-masing panelis
c.       Menetapkan tahap-tahap pembicaraan dan urutan para pembaca
d.      Menetapkan batas waktu setiap pembicaraan.
2.     Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,misalnya:ruangan,undangan,data calon peserta ,moderator(pemandu),panelis,alat umum yang biasa digunakan.
3.     Pelaksanaan diskusi panel
      a.para peserta menempati tempa duduknya masing-asing
      b.menyampaikan susunan dan bagan acara diskusi panel yang berisi:
·         Pendahuluan:ketua memberitahukan pokok-pokok pembicaraan membatasi setiap istilah yang membutuhkan penjelasan,memperkenalkan para anggota panelis(nama,latang belakang pendidikan,pengalaman,prestasi kerja,)memberitahukan tahap-tahap pembicaraan.
·         Pembicaraan oleh anggota panelisWaktu bagi panelis untuk menyampaikan informasi.Biasanya berupa makalah yang berisi pokok-pokok masalah yang dibicarakan.Penyampaiannya bisa dibacakan atau disampaikan secara      lisan.
·         Diskusi bebas:waktu pemandu(moderator)memberikan kesempatan pada beberapa orang untuk mengajukan tanggapan dan pendapat,bertanya,menyanggah atas makalah yang baru saja disampaikan oleh para panelis.Kesempatan berikutnya panelis memberikan tanggapan balik atas semua hal yang disampaikan oleh para peserta.
·         Rangkuman:ketua/moderator memberikan rangkuman hasil diskusi memaluli notulen yang dibuatnya.Membacakan butir-butir notulen tadi setelah mendapat persetujuan para panelis.Di samping rangkuman masalah,pemandu juga menyampaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan,masih menimbulkan pertentangan,dan materi yang belum terpecahkan.
 
                  Bagan atau susunan tempat duduk untuk diskusi panel adalah

                                                X                                             X=Pemandu/pemimpin
                                    P                      P                                  P=Panelis/peserta
                        P                                              P                      S=Pendengar
              P                                                                   P
              S       S          S                      S          S          S
              S       S          S                      S          S          S

·         Mencatat pokok-pokok pembicaraan (siapa yang berbicara dan apa isi pembicaraannya)
·         Merangkum seluruh isi pembicaraan ke dalam beberapa kalimat dengan cermat dan sistematis

Agar lebih memahami materi tentang diskusi, perhatikanlah contoh kutipan diskusi berikut ini dengan saksama. Jangan lupa, catatlah hal-hal penting yang ada dalam diskusi tersebut.

Pembicara : Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab makin banyaknya jumlah anak putus
sekolah. Hal ini sangat memprihatinkan karena sebagian dari anak-anak putus sekolahyang hidup di kota besar mulai turun ke jalan sebagai anak jalanan. Padahal, mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan cita-cita pembangunan Indonesia. Parahnya, kehidupan anak jalanan sangat akrab dengan kriminalitas. Beberapa di antara mereka, selain menjadi pengamen, pengemis, dan pedagang asongan,   ada juga yang terjebak di dalam lembah hitam, yaitu berprofesi sebagai pencopet cilik   akibat kebutuhan mereka untuk mengisi perut yang kosong. Ada lagi fenomena yang sangat menyedihkan, beberapa anak yang turun ke jalanan tersebut justru mendapat dukungan, bahkan diperintah oleh orangtua kandung mereka. Sungguh miris. Padahal, setiap orangtua memiliki kewajiban untuk mendidik anaknya dan harus dipertanggungjawabkan, baik secara moral maupun di hadapan Yang  Mahakuasa.

Moderator : Baiklah, tampaknya waktu kita semakin sempit. Selanjutnya, mari kita lanjutkan acara diskusi ini ke segmen tanya jawab. Bagi rekan-rekan yang akan memberikan tanggapan, saya persilakan. Ya, silakan Saudara Nadira.

Peserta : Terima kasih. Saya Nadira Hara dari kelompok 1. Setelah menyimak pemaparan dari pembicara tadi, saya setuju jika faktor ekonomi merupakan penyebab bertambahnya jumlah anak putus sekolah yang berimbas pada peningkatan jumlah anak jalanan. Bahkan, menurut saya faktor ekonomi merupakan faktor utama. Satu hal yang belum saya dengar dari pembahasan tadi, bagaimana solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut? Lalu, sebagai pelajar, apa yang dapat kita lakukan? Terima kasih.

Moderator: Terima kasih, Saudara Nadira. Ya, Indra, silakan, langsung saja tanggapi pertanyaan tersebut. Tak lupa, jika setelah pembicara menjawab, ada di antara rekan-rekan yang akan berpendapat, silakan mengangkat tangan.

Pembicara : Terima kasih. Menurut saya, solusi terbaik sebetulnya ada di tangan pemerintah. Andai saya berkesempatan memberikan usulan, saya ingin mengusulkan dibukanya sekolah-sekolah gratis khusus bagi anak-anak yang tidak mampu. Dengan
demikian, diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. Di samping itu, pemerintah juga mungkin perlu memberikan sanksi bagi orangtua yang menyuruh-nyuruh anaknya yang berada dalam usia sekolah untuk berkeliaran di jalanan. Sementara, sebagai pelajar, ada banyak hal yang dapat kita lakukan mulai dari hal-hal kecil. Misalnya, mengumpulkan buku-buku bacaan meski bekas agar rekan-rekan kita di jalanan berkesempatan untuk menambah
wawasan melalui kegiatan membaca.

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang Anda catat tersebut, Anda dapat membuat rangkuman dalam beberapa kalimat. Berikut adalah beberapa contoh pokok pikiran yang ada dalam diskusi tersebut.
- Peningkatan jumlah anak putus sekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
- Sebagian anak putus sekolah turun ke jalan dan menjadi anak jalanan.
- Kehidupan anak jalanan sangat dekat dengan kriminalitas.
- Sebagian anak jalanan adalah korban dari kehendak semena-
mena orangtua.
- Sekolah gratis dapat menjadi salah satu solusi.
- Sebagai pelajar kita dapat berbagi pengetahuan dengan cara
menyumbangkan buku-buku layak baca kepada mereka.
Setelah mencatat pokok-pokok pikiran dalam diskusi tersebut, Anda dapat membuat rangkuman diskusi dalam beberapa kalimat.

Contohnya sebagai berikut.
Salah satu penyebab bertambahnya jumlah anak putus sekolah adalah faktor ekonomi. Hal ini membuat sebagian dari mereka menjadi anak jalanan yang hidup berdekatan dengan kriminalitas. Beberapa di antara mereka, turun ke jalanan karena desakan orang tua mereka. Sebaiknya, pemerintah mendirikan sekolah gratis untuk mereka. Sementara itu, sebagai pelajar, ada banyak hal yang dapat kita lakukan. Salah satunya adalah dengan cara menyumbangkan buku-buku agar mereka dapat menambah pengetahuan melalui kegiatan membaca

B.      Mengikuti atau Melakukan Diskusi Panel

       Jika saat ini ada aacra diskusi panel di kota kalian,ikutilah diskusi itu untuk menambah wawasan!Jika tidak ada acara itu,lakukan diskusi panel di kelas dengan aturan main sebagai berikut!
1.       Setelah anda membaca artikel berikut ini  pilihlah satu topik yang berkaitan dengan dengan informasi atau artikel.
2.       Tunjuk 3 orang teman yang mempunyai pandangan ytang berbeda tentang topik itu sebagai pembicara.Pembicara harus mempersiapkan makalahnya masing-masing.
3.       Pilihlah salah satu dari kalian yang bertugas sebagai moderator.
4.       Kalian yang tidak bertugas berperan sebagai peserta diskusi panel.
5.       Aturlah tempat duduk di kelas menjadi bentuk setengah lingkaran.
6.       Lakukan diskusi panel sebagai urutan sebagai berikut:
a.         moderator membuka diskusi ddengan mengemukakan aturan
b.        masing-masing pembicra menyampaikan gagasannya.(sekitar 10 menit)
c.         tanya jawab dipimpin oleh moderator.
d.        Penutup.
7.       Selama diskusi,setiap siswa menjadi notulis yang bertugas mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam diskusi yang tertuang dalam notulen .Pembicara mencatat semua pertanyaan, kritik atau saran dari peserta yang ditujukan padanya.
8.       Setelah pembicara menyajikan gagasannya, pendengar dapat menanyakan, menyanggah, mengkritik dan pembicara menanggapinya.
9.       Buatlah rangkuman pembicaraan dari diskusi panel tersebut.
10.   sampaikan rangkuman pembicaraan yang telah Anda buat kepada teman Anda dan tangnggapilah  rangkuman yang dibuat teman dengan kritis dan logis.

Rabu, 24 April 2013

Konfiks Asli Bahasa Indonesia

per-an
Bentuk
Bentuk konfiks per-an dapat mengalami variasi bentuk berdasarkan:
  1. Lingkungannya.
Contoh: persatuan, perjanjian, pelajaran, pekerjaan, perambatan, dan lain-lain.
  1. Dasar kata dari mana kata itu dibentuk.
1.      Jika pembentukannya mempergunakan kata benda sebagai kata dasar maka akan mengambil bentuk pe-an.
Contoh: pekuburan, pedesaan.
2.      Jika pembentukannya berasal dari suatu kata kerja yang mempergunakan awalan ber-, maka kata benda itu akan mengambil bentuk per-an atau pe-an, sesuai dengan awalan ber- dengan alomorfnya.
Contoh: perbuatan, pelayaran.
3.      Jika pembentukannya berasal dari satu kata kerja yang mempergunakan awalan me-, maka ia akan mengambil bentuk pe + N + an.
Contoh: pembaharuan, penyatuan, penguburan, pemburuan, dan lain-lain.
Fungsi
Fungsi per-an adalah untuk membentuk kata benda.
Arti
Arti yang mungkin didukung oleh konfiks per-an adalah:
  1. Menyatakan tempat.
Contoh: perhentian, pelabuhan, persembunyian, pengadilan, perapian, percetakan.
  1. Menyatakan hasil perbuatan.
Contoh: permainan, penyerahan, pertanyaan, pelantikan, pertahanan, perhitungan.
  1. Menyatakan peristiwa itu sendiri atau hal perbuatan.
Contoh: pengajaran, pencaharian, pendidikan, peraturan.
ke-an
Bentuk
Tidak mengalami perubahan.
Fungsi
Pada umumnya konfiks ke-an berfungsi untuk membentuk kata benda.
Arti
Arti yang mungkin didukung oleh konfiks ke-an adalah:
  1. Menyatakan tempat atau daerah.
Contoh: kedutaan, kesultanan, kementerian, keinderaan.
  1. Menyatakan sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
Contoh: kenyataan, kebersihan, ketuhanan, kewajiban, keindahan.
  1. Kena atau menderita sesuatu hal.
Contoh: kehujanan, kepanasan, kesiangan, kekurangan.
  1. Suatu perbuatan yang dilakukan tanpa sengaja.
Contoh: kelupaan, ketiduran, keguguran.
  1. Menyatakan terlalu.
Contoh: kebesaran, ketinggian, kepahitan.
  1. Mengandung sedikit sifat seperti yang disebut dalam kata dasar.
Contoh: kekanak-kanakan, kemerah-merahan, keputih-putihan.